02 September 2008

Libia Mundur, Indonesia Juara Piala Kemerdekaan


Tim Indonesia A akhirnya tampil sebagai juara Piala Kemerdekaan 2008 setelah Libia mengundurkan diri usai babak pertama dalam pertandingan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (29/8). Selain medali emas, Tim Indonesia A berhak atas hadiah uang sebesar 27 ribu dolar AS.

Namun prestasi ini ternoda oleh insiden antara ofisial Tim Indonesia A dan ofisial Libia di lorong menuju ruang ganti pada akhir babak pertama. Insiden bermula dari tindakan provokatif Pelatih Libia Gamal Adeen M Abu-Nowara terhadap wasit dan panpel. Selain mencaci-maki wasit, Nowara juga mencerca panpel.

Situasi kian memanas dan terjadi cekcok mulut antara ofisial Tim Indonesia A dan ofisial Libia. Dalam situasi kisruh itulah, terjadi saling dorong dan diikuti baku-pukul di antara ruang ganti Tim Libia dan Tim Indonesia A. Dalam situasi kisruh seperti itu, tidak jelas siapa memukul siapa.

Dalam jumpa pers, Nowara mengungkapkan kekecewaannya atas insiden tersebut. Di hadapan wartawan cetak maupun elektronik, Nowara mengatakan kekecewaan sekaligus penyesalannya atas insiden tersebut. Ia mengaku didorong dan dipukul di bagian wajah sambil menunjukkan bibir bekas dipukul.

Ketika pertandingan babak pertama masih berlangsung, kubu Libia memang beberapa kali melakukan protes keras terhadap wasit dan memukul dinding tempat duduk pemain. Babak pertama berakhir 1-0 untuk Libia berkat gol Abadía Mohamed.

““Saya sangat berterimakasih terhadap masyarakat Indonesia, menurut saya Indonesia adalah Negara yang damai. Tapi, apa yan terjadi pada pertandingan mala mini sangat diluar harapan saya. Saya minta maaf untuk apa yang terjadi. Setelah babak pertama berakhir terjadi keributan antara ofisial tim kami dengan tim Indonesia. “

“Salah satu ofisial Indonesia memukul saya, Saya tidak tahu siapa orangnya, tapi yang pasti ia bertubuh gemuk. Ia datang dan memukul saya dari belakang, mengenai kacamata saya hingga pecah, dan bibir saya pun lebam. Sekali lagi saya minta maaf, tapi berdasarkan saran dari Ketua Umum Persatuan Sepakbola Kami, sebaiknya kami tidak meneruskan permainan ini. Sekali lagi saya mohon maaf,” ujar Nowara.

Ungkapan kekecewaan juga terlontar dari mulut Benny Dollo, arsitek Tim Indonesia A. Namun, Benny menyesalkan tindakan Libia yang dinilainya tidak fair. “Apa pun persoalannya, seharusnya pertandingan harus dilanjutkan. Sepanjang babak pertama, pemain-pemain Libia sudah banyak berulah dengan berpura-pura cedera,” ujar Benny.

Budi Top Skor

Selain gelar juara, Tim Indonesia A juga merebut gelar top skor melalui Budi Sudarsono dengan mencetak 5 gol. Namun Budi hanya mendapat hadiah uang 4000 dolar AS karena harus berbagi hadiah penyerang Libia Zaghb Anis Fuzi Khalefa yang juga mengemas 5 gol.

Juara ketiga direbut Tim Indonesia B yang sukses mengalahkan Myanmar 1-0 dalam pertandingan playoff perebutan tempat ketiga. Tim Indonesia berhak atas hadiah uang 10 ribu dolar AS.(Yosef)

Pembagian Hadiah:
- Juara I:
Indonesia - 27 ribu dolar AS
- Juara II:
Libia - 18 ribu dolar AS
- Juara III:
Indonesia B - 10 ribu dolar AS
- Top Skor: 8 ribu dolar AS - Budi Sudarsono (Ind A) dan Zaghb Anis Fuzi Khalefa (Libia)

1 komentar:

  1. Kita harus malu dengan kejadian ini, bagaimanapun kita ini even internasional dan kita sudah gagal menunjukkan citra positif.

    BalasHapus